Jumat, 14 Juli 2017

MEMBONGKAR KESESATAN FAHAM ORANG JIDAT HITAM

   "Tohir Muhamad El Jalaludin Rumi" adalah nama dari dua penulis yaitu Maulana syeh Jalaluddin Rumi bin Hasin al Khatabi al Bakri beliau adalah cendikiawan muslim seorang penyair sufi yang lahir di balkh sekarang Afganistan. Penulis ingin tabarukan (ngalap berkah)dari maulana syeh Jalaluddin Rumi   

Tanda hitam di kening/dahi , Mengenai tanda di dahi itu bisa saja bekas sujud, bisa pula bekas lainnya, seperti orang budha bahkan bisa sampai enam tanda di dahinya. Tidak pernah ada riwayat bahwa Rasul saw berbekas hitam didahinya, namun ada riwayat bahwa para sahabat ada yg berbekas seperti itu. Tetapi ada firman Allah swt.

Muhammad adalah utusan Allah, dan yang beriman bersamanya tegas terhadap orang kafir dan berlemah lembut sesama mereka, kalian lihat
mereka ruku' dan sujud untuk mencari anugerah dan keridhoan Allah, tanda mereka adalah bekas sujud di wajah mereka.” (QS. Al Fath : 29).
Nah, sebagian saudara sebelah kita mengira bahwa yang dimaksud tanda bekas sujud itu adalah bekas hitam itu, maka mereka membentur-benturkan kepalanya dengan keras saat sujud agar dahinya bertanda hitam. Kan Lucu sekali, betapa mereka tak mengerti makna ayat itu, padahal yang dimaksud adalah cahaya sujud yang terbersit di wajah, yaitu tanda sujud yang terus menerangi wajah mereka hingga di barzakh dan dihari kiamat. Kalau yang dimaksud adalah tanda hitam itu maka bila telah dikubur maka tubuh membusuk
maka sirnalah tanda itu, dan tak pernah teriwayatkan bahwa Nabi saw memiliki tanda itu. Lalu bagaimana dengan Budha yang memiliki juga tanda itu ? tak payah bersujud namun cukup menandainya. Tentunya bukan itu yang dimaksud, tapi cahaya sujud yang terlihat di wajah mukminin. Namun tentunya kita tidak menuduh semua orang yang bertanda hitam didahi itu demikian, mungkin memang karena tidak sengaja, atau disengaja namun dengan niat suci karena tidak fahamnya atas ayat tersebut, maka semua amal kembali pada niatnya.

Penulis menambahkan, Sangat naif jika orang orang seperti mereka mengklaim bahwa jidat hitam itu sunnah nabi
Apalagi sampai menfatwakan bahwa rosulullah dan para sahabat sahabatnya berjidat hitam
Astagfirullah !!!" Jidat rosulullah itu mulus, wajahnya merah keputih putihan-putih kemerah merahan. Demikian juga wajah para sahabat itu bercahaya, ini yang dinamakan "min atsaris sujud"  jadi bukan jidatnya yang hitam itu sebagai bekas sujud, kalau yang cuma jidatnya hitam itu lebih tepatnya disebut min atsaril karpet, bekasnya karpet. Para waliyullah itu takut kalau jidatnya hitam, takut itu menjadikan riya’. Adapun sahabat itu wajahnya bercahaya sangat berkilauan, dan ketika bangkit dari alam kubur wajahnya terang seperti bulan purnama

Syeih Albani, guruku yang kumuliakan, beliau itu bukan Muhaddits, karena Muhaddits adalah orang yang mengumpulkan hadits dan menerima hadits dari para periwayat hadits. Albani tidak hidup di masa itu, ia hanya menukil dari sisa buku buku hadits yang ada masa kini, kita bisa lihat Imam Ahmad bin Hanbal yang hafal 1.000.000 hadits (1 juta hadits), berikut sanad dan hukum matannya, hingga digelari Huffadhudduniya (salah seorang yang paling banyak hafalan haditsnya di dunia),
(rujuk Tadzkiratul Huffadh dan siyar a'lamunnubala) dan beliau tak sempat menulis semua hadits itu, beliau hanya sempat menulis sekitar 20.000 hadits saja, maka 980.000 hadits lainnya sirna ditelan zaman.

      SUMBER:  Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan, Sebagai Rais Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), yang bersumber dari Hasan Chabibie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Viral !!! Terdapat Nama UAS (Ustad Abdul Somad) Di Uang Dua Puluh Ribu

  Tak di sangka, pria yang sehari hari keliling berjualan aqua ini mendapati uang yang dia terima dari pembelinya terdapat nama UAS (Ustad A...