"ACHMAD MUTHOHIR" Remaja yang lebih akrab di sapa mang toing ini
Ia anak paling bungsu dari tujuh bersaudara Lahir pada tanggal 2 mei 1991 di sebuah desa kecil berpenduduk yang mayoritasnya berprofesi sebagai petani tulen yang tak jauh dari pantai pesisir utara {PANTURA} SUBANG-JAWA BARAT.
Ia di besarkan dari kalangan keluarga sederhana, akan tetapi dengan gemblengan kedua orang tuanya ia di tuntut agar slalu mengedepankan kejujuran dan sikap santun dalam setiap laku kehidupannya sendiri.
Dari keenam saudara kandungnya ia merasa paling di sayang sama kedua orang tuanya, wajar dia anak paling bungsu dan mungkin dari keenam saudaranya tersebut dia yang banyak kekurangannya.
Menginjak masa dewasa, pada tanggal 25 november 2014 ia pergi mengadu nasib hidup di rantau orang. Ia mulai bekerja sebagai delivery service Reverse Osmosis
Jalan hidupnya jalan perantau, apa salah ia ingin maju dan tekatnya tetep satu yaitu ingin memperbaiki ekonomi keluarga, ingin membahagiakan kedua orang tuanya semata.
Sekedar makan di tempat sekelas resto pun harus berfikir panjang apalagi mau shopping beli baju baru sekedar buat penampilan biar keliatan necis di pandang orang
Jauh., rasanya jauh dari hasrat semua itu
Ia mengaku masih banyak hal yang harus ia pikirkan terlebih jika mengingat kedua orang tuanya yang sudah tak lagi mampu bekerja kasar.
Ia bangga dan bersyukur dengan profesi yang ia jalani saat ini, karena menurutnya "menikmati sebuah profesi itu sebagai bentuk perwujudan rasa syukur pada tuhan
Karena tidak ada orang hebat yang latar belakang kehidupannya mudah
Bukan juga kesuksesan yang mengikuti jodoh, tapi jodohlah yang akan mengikuti kesuksesan"
Bicara tentang ASMARA, boleh di bilang ia paling kurang beruntung dalam setiap mencintai orang yang ia sayangi. Menurutnya wanita jaman sekarang lebih memandang fisik ketimbang ketulusan hati dalam mencintai, sementara ia juga menyadari segala kekurangan yang ada pada dirinya.
Hal yang selalu ia pegang wejangan dari kedua orang tuanya "awakmu iki ora pada karo batur koe kudu sing gede sabare sing akeh ikhlase" inilah prinsip yang ia pegang sampai sekarang.
MENANTI SEBUAH TAKDIR
Meski hanya ketidak pastian yang kudapat
Aku tak kan lelah untuk menghujani mu dengan kasih sayangku
Entah ini cinta atau bukan aku tak peduli
Aku hanya punya keyakinan bahwa engkau baik untuk ku
Dan aku memohon pada tuhanku agar dia juga restui niatku ini
Dan di jadikannya kamu ibu dari anak-anak ku kelak
Tuhan., Engkau telah mengetahui niatku
Maka mudahkanlah jalanku untuk menghalalkan dirinya...
Tuhan hamba tau begitu banyak kekurangan dalam diri hamba
Hamba memohon padamu untuk jadikan dia menjadi penyempurna imanku
Baik untuk agamaku begitu juga dengan dunia ku
Dengan mempersatukan kami dalam ikatan suami istri...
Ya tuhanku., Sesungguhnya engkaulah penguasa langit dan bumi
Maka dari itu tak sesuatu pun terjadi di muka bumi dan langitMU tanpa kehendak dariMU...
Dan aku lah hamba yang lemah yang tak memiliki daya upaya
Aku memohon padamu agar engkau kabul kan ke inginanku
Karna bagiMU tak ada hal yang paling sulit.
Pernah ia naksir seorang gadis manis sebut saja markonah namanya
Rasa cintanya yang begitu dalam pada gadis pujaan hatinya itu membuat ia bersyukur pada tuhan karena di pertemukan dengan wanita yang anggun elok di pandang, ramah tutur katanya penuh dengan kelembutan yang menggambarkan ketulusan hatinya.
Namun lagi-lagi ia harus di hadapkan dengan sebuah penantian dalam kepastian cintanya, lantaran ia tak cukup nyali untuk mengutarakannya langsung.
BICARALAH
Hujan turun kala itu masih di bulan juni
Sebagai pertanda turunyya rahmat tuhan
Sebagai pemberi kabar aku menyayangimu
Tanpa kamu merubahnya
Jika ada pendapat kita yang berbeda
Bicaralah...
Jangan kau sungkan untukku
Mendekatlah dan ceritakan tentangmu
Agar tersampaikan isi hatimu
Jangan kau siratkan, buatlah surat
Sebab aku begitu bodoh dalam hal cinta
Apalagi untuk memahami isi hatimu
Jika tulisanku ini tak mampu menggapaimu
Lalu dengan apalagi aku menyapamu
Senyuman ataukah dengan pelukan ?"
Kamu berjarak denganku, tak dekat tapi
Tak terlalu jauh....
Apa kau tau jika aku mencintaimu
Aku ingin kau benar-benar bersamaku
Duduk berdua di teras rumah
Mungkin terkesan sederhana memang
Aku ingin kamu menjelma dalam puisiku
Kau tak pernah tau rasaku
Aku lelah mencintaimu dalam diam
Aku ingin bicara lebih jauh denganmu
Inilah aku., seorang pemuda desa
Yang tak akan pernah bosan mengisahkan
Lewat kata yang sulit untuk di terjemahkan
Seorang pemuda yang diam-diam mencintaimu
Jika ada alasan yang membuat tuhan
Menjadikan mu untukku...
Itu karena doaku dalam setiap sujud
Dan atas keikhlasanku mencintaimu...
Memang hidup ini terkadang membuat kita susah untuk terseyum, bisa jadi disebabkan karena pekerjaan yang menumpuk sedangkan batas waktu pekerjaan selesai dibatasi waktunya, atau juga karena memikirkan orang yang kita sayangi yang belum tentu orang yang kita fikirkan itu memperdulikan kita.
Senyum yaa Not Cool aja....
Karena saat bibir tersenyum tapi hati sedang menangis atau dalam kesedihan maka senyum itu akan terasa hambar. Namun apabila senyum mengembang sebagai visualisasi hati yang tulus maka akan diterima oleh hati penerima senyuman itu, yang menerima senyum pun akan merasakan suasana hati yang baik juga.
Hingga tulisan ini di muat ke halaman blog pribadinya, gadis manis itu masih bersifat fiksi. Penulis enggan menyebutkan namanya
Karena menurutnya ini hanya masalah waktu
Biar semesta yang menghukum takdirnya.
Penyusun: TOHIR MUHAMMAD
www.himpiks.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar