Senin, 15 Januari 2018

Viral !!! Terdapat Nama UAS (Ustad Abdul Somad) Di Uang Dua Puluh Ribu

  Tak di sangka, pria yang sehari hari keliling berjualan aqua ini mendapati uang yang dia terima dari pembelinya terdapat nama UAS (Ustad Abdul Somad) dalam uang dua puluh ribu rupiah tersebut
Ia mengaku merasa bangga mempunyai uang tersebut
Karena memang ia mengaku mengidolakan sosok ustad Abdul Somad Lc. MA
Yang di kenal sebagai ulama yang santun juga pemersatu ummat muslim di indonesia
Ia juga menuturkan semoga uang yang dia miliki terdapat nama UAS bisa tabarukan (ngalap berkah) dari nama tersebut

Hingga berita ini di turunkan sudah banyak dari kalangan kolektor yang mengincar uang tersebut
Terutama dari para pecinta Ustad Abdul Somad
Sampai ada yang menawar 3 juta rupiah
Namun sampai saat ini pemilik uang tersebut masih enggan melepaskannya.
Apa anda juga berminat ?

Di ketahui ia bernama Kang Tohir yang sehari-hari bekerja sebagai delivery service Reverse Osmosis R.O di daerah Bantar Gebang Bekasi
No Hp; 087828760521

Selasa, 02 Januari 2018

TRI Wulan Himpunan Alumni Pon-Pes Al Anwariyah

Himpunan Alumni Karawang Subang (HIMAKs) merupakan salah satu organisasi alumni dari Pon-Pes Al Anwariyah tegal gubuglor arjawinagun cirebon yang masih eksis hingga saat ini semenjak di dirikan pada tanggal 12 april 1995.
Tepatnya dipesantren Al Anwariyah yang didirikan oleh tokoh terpandang dari santri subang dan karawang pada zamanya.
Diantaranya yaitu: ust. Ishaq iskandar, ust. Omak romantika, ust. Amrin maulana dan ust. Mulyadi.
Dari dulu hingga sekarang organisasi himpiks telah berkembang pesat dipesantren Al Anwariyah dan terus melancarkan misinya untuk meningkatkan ukuah islamiyah dan mengembangkan kesemangatan eksistensi santri sebagai kader cendikiawan muslim di kalangan masyarakat

Kami segenap para alumni Pon-Pes Al Anwariyah mengundang saudara/i untuk berkenan hadir dalam acara Tri Wulan HIMAKs
Yangakan di selenggarakan
Pada hari: Minggu 7 januari 2018
Pukul : 08:00 pagi- 00:12 siang WIB
Tempat : Kediaman Ust. Ucu Ds. Bobos Legonkulon Pamanukan Subang-Jawabarat

Salah satu fadhilah bersilaturrahmi itu Dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizqinya
Orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya serta menjalin silaturhami akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Sebagaimana hadist Rasullullah SAW yang berbunyi

” ﻣَﻦْ ﺃَﺣَﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳُﺒْﺴَﻂَ ﻟَﻪُ ﻓِﻰ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﻳُﻨْﺴَﺄَ ﻟَﻪُ ﻓِﻰ ﺃَﺛَﺮِﻩِ ﻓَﻠْﻴَﺼِﻞْ ﺭَﺣِﻤَﻪُ “

“Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”

Dalam beberapa hadist dan juga apa yang dikatakan oleh umat islam, bersilhautrahmi bisa memperbanyak rezeki. Tentu saja rezeki ini bisa bersifat langsung ataupun efek yang tidak langsung. Misalnya saja, dengan bertemu shaabat kita bisa menawarkan produk bisnis kita, membangun bisnis bersama, atau mendapatkan berkah lainnya dari silaturahmi. Dzikir Pembuka Rezeki salah satunya dengan kita melaksanakan silahutrahmi.
Dengan bersilahutrahmi kita juga bisa saling mengenal dan memperluas persaudaraan. Awalnya hanya mengenal satu orang, kemudian akan banyak mengenal sahabat-sahabat atau saudara yang lain yang bisa jadi tidak kita kenali sebelumnya. Tanpa islahturahmi tentu hal ini sulit terjadi
Kita tidak akan mengenal keluarga, sahabat yang lain, padahal semua umat islam adalah saudara.
Inilah Fungsi Agama yang memerintahkan silaturahmi. Membawakan efek yang sangat baik bagi kehidupan manusia.
Itulah mengapa kita dapat mengambil banyak manfaat dan hikmah silaturahmi antar saudara.

Rabu, 27 September 2017

Menggali Bakat Tersembunyi

Salam santun para pembaca setia HIMPIKs

Penulis itu imaginasinya merdeka bebas kemana saja yang dia suka
Hatinya lembut, selembut maizena heeee...
Penulis itu hatinya mudah robek, mudah retak, nalarnya kritis, nadanya sinis
romantis melankolis, mudah menangis
Penulis itu suka nyindir, suka mencibir, memilih kata pedas, bersuara keras
Penulis juga manusia, bisa juga jatuh cinta
bila asmaranya menggelayut, syairnya menghanyut nadanya melow

Saya mulai hobby menulis itu sewaktu masih duduk di bangku pesantren
Awalnya saya hobby menulis surat, nulis puisi nulis laporan keorganisasian pesantren.
Latar belakang saya hanya anak dari seorang petani tulen,
Latar belakang pendidikan formalnya pun cuma lulusan sekolah dasar
Tapi ada satu hal yang melatar belakangi saya dalam menyukai karya tulis
Dulu saya sering di tolak cintanya oleh wanita bahkan sampai sekarang pun masih hee...heee
Dari situ saya mencoba untuk mengungkapkan apa yang sedang saya rasakan dengan coret-coret di buku diary di tembok di balik pintu kamar hingga tanpa saya sadari menjadi sebuah kalimat.

Kata orang menulis itu gampang...
Iya, kalau nulisnya hanya sekedar di artikan sebagai menyusun deretan huruf menjadi kata, menyusun kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf
Yang sulit itu bagaimana menyusun kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan paragraf menjadi satu karya tulis yang bermakna.
Itu juga jika kita ingin menulis karya tulis, baik cerita pendek maupun artikel

Nah., bagaimana jika kita ingin menulis puisi ?"
Apakah lebih mudah atau malah lebih sulit untuk menulis puisi ?"
Saya pribadi sulit menjawab pertanyaan semacam ini, karena jawabannya bisa beragam
Saya pribadi sih lebih pada mengungkapkan apa yang sedang saya rasakan aja
Tentu ada yang bilang menulis puisi itu gampang, tapi banyak pula yang bilang menulis puisi itu sulit.
Tapi satu hal yang pasti !!!
Baik menulis puisi, cerita pendek, artikel, atau karya tulis lainnya
Semua itu bisa di pelajari dan di latih. Menulis juga termasuk pengetahuan dan keterampilan yang dapat di miliki dengan cara belajar dan berlatih.

Maka di sinilah letak persoalannya
Banyak orang mencoba menulis sebelum memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis. Hasilnya?"
Tentu saja tulisannya kurang memuaskan dan kurang enak juga buat di baca
Ada memang, penulis yang tanpa melalui proses belajar dan berlatih, langsung menulis dan hasilnya bagus
Tapi pengalaman menunjukkan, penulis dengan bakat alam seperti ini sangat jarang.

            Penyusun: TOHIR MUHAMAD
              Www.himpiks.blogspot.com

Sabtu, 12 Agustus 2017

Ajimat DARKAH YA AHLAL MADINAH YA TARIM WA AHLAHA

Akang-akang dan mbak yu, mbak yu pasti pernah melihat logo yang seperti saya kenakan ini ya....
Banyak sekali bahkan di setiap saya menghadiri suatu majelis pasti banyak yang jual dalam bentuk gantungan kunci lah stiker lah atau bentuk bordelan seperti yang saya kenakan
Perlu di ketahui bahwa tawassul dengan tulisan itu di perbolehkan dalam syariah.
Banyak yang bertanya logo apaan sih ?"

Akang eteh., Huruf 'KHA' di tengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya bertuliskan "Darokah Ya Ahlal Madinah", di bawahnya bertuliskan "Ya Tarim Wa Ahlaha", di samping kanannya bertuliskan lafzhul jalalah yang berbunyi "Ya Fattah" dan di samping kirinya "Ya Rozzaaq". Di atas huruf 'ha' bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf 'ha' bertuliskan angka 110. Mengenai ism seperti itu dan yang semacamnya maka hal itu merupakan tabarrukan dan tawassul kepada hal yang mulia.
Sedangkan ism di atas sendiri adalah tabarruk dan tawassul kepada al Imam al Habib Abdullah bin al Haddad, seorang wali yang sangat masyhur, cucu Rasulullah SAW dari Sayyidina Husain bin Al Imam Amirul Mu'minin Ali bin Abu Thalib, suami Sayyidah Fatimah Az Zahra binti Rasulullah Muhammad SAW.
Beliau adalah penyusun Ratib al Haddad, Wirdullatif yang banyak diamalkan oleh muslimin di berbagai penjuru dunia, juga Kitab Risalatul Muawanah, Nashoihud Diniyah, dll.

Habib Munzir Al Musawa pernah menjelaskan "Darkah ya ahlal madinah" maksudnya itu bertawassul pada shohibul Madinah yaitu baginda Muhammad saw. "Yaa Tarim wa ahlaha" itu tawassul kepada para shalihin dan lebih dari 10 ribu wali yang di makamkan di pemakaman Zanbal, Fureidh, dan Bakdar, yang pada pekuburan zanbal itu juga terdapat Ashabul Badr utusan Sayyidina Abubakar Asshiddiq r.a.yang wafat di sana. "110" melambangkan marga Ibn Syeikh Abubakar bin salim (dzuriyyah Rasulullah saw). "1030" melambangkan marga Al Habsyi (dzuriyyah Rasulullah saw). Sesuai faham ahlussunnah wal jam'ah, azimat (Ruqyyat) dengan huruf arab merupakan hal yang di perbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada Kitab Faidhulqadir Juz 3 hal 192, dan Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal.316/317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat Alqur'an dan kalimat-kalimat mulia lainnya. Namun tentunya manfaat dan kemuliaannya bukan pada tulisan dan stiker itu, tapi tergantung pada penggunannya, dan bila anda ingin menggunakannya maka boleh ditempel di pintu atau lainnya sebagai tabarrukan dengan nama Imam Al Haddad rahimahullah.

Mengenai tawassul, Allah swt sudah memerintah kita melakukan tawassul, tawassul adalah mengambil perantara makhluk untuk doa kita pd Allah swt. Allah swt mengenalkan kita pada Iman dan Islam dengan perantara makhluk Nya, yaitu Nabi Muhammad saw sebagai perantara pertama kita kepada Allah swt, lalu perantara kedua adalah para sahabat, lalu perantara ketiga adalah para tabi’in, demikian berpuluh-puluh perantara sampai pada guru kita, yang mengajarkan kita islam, shalat, puasa, zakat dll, barangkali perantara kita adalah ayah ibu kita, namun diatas mereka ada perantara, demikian bersambung hingga Nabi saw, sampailah kepada Allah swt.

Subhanallah., kota tarim itu kota yang sungguh sangat luar biasa
Pernah di ceritakan oleh Al-Habib Ahmad bin Hasan al-Atthos “Aku pernah menemukan tulisan tangan dari seorang wanita bangsa al-Amudi, menulis Syarh kitab al-Manhaj karangan Imam Subki yang terdiri dari 6 jilid lalu wanita tersebut mengatakan dalam tulisannya: ‘Mohon memberi udzur kepadaku jika ada salah tulis, karena aku menulisnya dalam keadaan menyusui.’ ” Habib Ahmad pun berkata: Sangat di sayangkan sekali di zaman sekarang semangat wanita melemah karena mereka sibuk atas dirinya sendiri. Ini salah satu keagungan wanita Kota Tarim, hari-hari mereka selalu membawa keridhoan Tuhannya.

mungkin itu sedikit pengertian dan makna logo darkah ya ahlil madinah ya tarim wa ahlaha yang saya ketahui dan sudah saya rangkum dari berbagai sumber yang ada
jika ada yang ingin di revisi silahkan komentar ya...

                   
                   Terima kasih kepada:
          
              majlistalimalamin.blogspot.com
              pecintatarim.wordpress.com
              Himpiks.blogspot.com

Selasa, 08 Agustus 2017

NASEHAT ABAH ( JODOH ITU KITA YANG MENENTUKAN )

Saya memiliki keyakinan bahwa banyak jomblo yang percaya “jodoh itu sudah di tentukan”. Yah gak ?"
Itulah mengapa banyak jomblo bersikap apatis untuk berikhtiar dalam mendapatkan jodohnya. Katanya, “Toh jodoh sudah di tentukan.
Untuk apalagi berikhtiar ?"
Ini nih., orang yang model kaya gini jomblo beraliran “ JABARIYYAH” Mereka lebih percaya bahwa semua telah di takdirkan. Tidak tersisa ruang lagi bagi manusia untuk memilih takdirnya.

ﻭَﺇِﻥْ ﺧِﻔْﺘُﻢْ ﺃَﻟَّﺎ ﺗُﻘْﺴِﻄُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻴَﺘَﺎﻣَﻰٰ ﻓَﺎﻧْﻜِﺤُﻮﺍ ﻣَﺎ ﻃَﺎﺏَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻣَﺜْﻨَﻰٰ ﻭَﺛُﻠَﺎﺙَ ﻭَﺭُﺑَﺎﻉَ ﻓَﺈِﻥْ ﺧِﻔْﺘُﻢْ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺪِﻟُﻮﺍ ﻓَﻮَﺍﺣِﺪَﺓً ﺃَﻭْ ﻣَﺎ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻜُﻢْ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺃَﺩْﻧَﻰٰ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌُﻮﻟُﻮﺍ ﴿ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ٣﴾

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Mengutip ayat di atas "MAKA KAWINILAH WANITA-WANITA (lain) YANG KAMU SENANGI"
Di sini allah memberikan wewenangnya kepada setiap insan untuk menentukan pilihannya masing-masing dan tidak ada satupun nash baik dari al-qur'an maupun hadist yang mengatakan "Nanti jodoh kamu si A jodoh kamu si B.

Semisal gini., saya menikah dengan si A. Berarti si A ini jodoh saya.” Bagaimana jika saya menikahi si A, lalu saya bercerai, Apakah si A bukan jodoh saya?
Apakah jodoh pun bisa di revisi ?"
Lalu, saat cerai terjadi. Tak lama berselang, saya menemukan si B. Lalu menikahinya Dan memantapkan dalam hati bahwa si B adalah jodoh yang sebenarnya. Ternyata, jodoh itu seperti “skripsi”, bisa di revisi...!!!
Kasus lainnya., Banyak kita temukan orang-orang yang tak berjodoh alias JOMBLO sepanjang hidupnya.
Apakah dia di takdirkan tidak berjodoh ? Padahal, katanya, jodoh telah di tentukan. Apakah ada pengecualian tentang ini ? Ternyata, jodoh pun bisa pilih kasih.
Berarti ada yang salah dengan pemahaman kita tentang diktum bahwa “JODOH SUDAH DI TENTUKAN”., Saya rasa ini suatu pemahaman yang keliru.
Kita akan terjebak pada pertanyaan-pertanyaan sepele pasca nikah, “Apa benar si fulan/fulanah jodohku?” saat kita bertengkar hebat dengan pasangan kita
Dan kita pun mulai ragu dengannya.
Dan kita sering mengkambing-hitamkan “konsep jodoh” untuk membenarkan perceraian. Dengan dalih “Oh si fulan/fulanah bukan jodohku, jadi aku harus cari jodohku yang sebenarnya”, perceraian pun tak mampu di hindari lagi.

Saya terus merenungi masalah ini
Mencari sebuah alternatif untuk memahami konsep tentang jodoh. Hingga akhirnya, saya menemukan sebuah rumusan baru tentang masalah ini.
Persoalan JODOH itu masalah aqidah bukan masalah syari'at
Jadi kita harus berpegangan pada dalil yang shoheh, qot'i (pasti) jangan hanya dengan Dzon (praduga)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jodoh itu di artikan sebagai: orang yang cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; dan imbangan
Jika melihat fakta di masyarakat, kata jodoh untuk manusia cenderung menunjukkan suami atau isteri, bukan pasangan yang belum menikah meski keduanya memiliki kecocokan.
Misalnya si B diperisteri oleh si A, berarti si B adalah jodoh si A, sedangkan si C tidak jadi diperisteri oleh si A, berarti si C bukan jodoh si A.
Ini terlepas dari apakah suatu pernikahan akan berlangsung langgeng atau retak di tengah jalan dengan perceraian, karena istilah jodoh dan bukan jodoh tidak pas jika di gunakan untuk pasangan yang bercerai setelah pernikahannya. Terlepas juga apakah perceraian terjadi dalam waktu yang singkat atau setelah berpuluh-puluh tahun setelah pernikahan.
Apabila kita hubungkan dengan pertanyaan di atas, maka arti yang tepat yang di maksud oleh orang yang bertanya adalah pasangan hidup yang sah alias suami atau isteri. Sehingga pertanyaannya menjadi: apakah suami atau isteri kita nantinya sudah di tetapkan oleh Allah swt ?"
Pertanyaan yang semacam itu Tidak Berdasarkan Dalil !!!"
Selama ini tersebar pemahaman di tengah masyarakat bahwa pasangan hidup –baik suami mupun isteri– setiap manusia sudah di tetapkan oleh Allah swt.
Anggapan ini antara lain disandarkan kepada dalil-dalil berikut.

ﻭَﻣِﻦْ ﺁَﻳَﺎﺗِﻪِ ﺃَﻥْ ﺧَﻠَﻖَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟًﺎ ﻟِﺘَﺴْﻜُﻨُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻣَﻮَﺩَّﺓً ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﺂَﻳَﺎﺕٍ ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ‏[ ﺍﻟﺮﻭﻡ 21/ ]

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari diri kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Rum [30]: 21)

ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟًﺎ ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻜُﻢْ ﺑَﻨِﻴﻦَ ﻭَﺣَﻔَﺪَﺓً ﻭَﺭَﺯَﻗَﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﺃَﻓَﺒِﺎﻟْﺒَﺎﻃِﻞِ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﻭَﺑِﻨِﻌْﻤَﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻫُﻢْ ﻳَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ‏[ ﺍﻟﻨﺤﻞ 72/ ]

“Allah menjadikan bagi kalian isteri-isteri dari diri kalian dan menjadikan bagi kalian dari isteri-isteri kalian itu anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?.” (QS. An-Nahl [16]: 72)

Benar, Allah swt telah menciptakan ibunda Hawa’ dari bagian tubuh nabi Adam as yaitu tulang rusuk sebelah kiri, dan sekaligus Allah swt menetapkannya sebagai jodoh Beliau. Namun tidak berarti setiap wanita yang datang berikutnya juga diciptakan dari hal serupa, sehingga menganggap pasangan atau jodoh mereka adalah laki-laki pemilik tulang rusuk yang darinya mereka diciptakan. Penciptaan dari tulang rusuk tersebut hanya terjadi pada Siti Hawa
Sedangkan manusia berikutnya -baik laki-laki maupun wanita-, di ciptakan melalui percampuran antara Adam dan Hawa’. Dengan kata lain mereka tidak lagi di ciptakan dari tanah liat dan tulang rusuk, melainkan dari air mani. Berdasarkan:

ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺧَﻠَﻘَﻪُ ﻭَﺑَﺪَﺃَ ﺧَﻠْﻖَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﻃِﻴﻦٍ * ﺛُﻢَّ ﺟَﻌَﻞَ ﻧَﺴْﻠَﻪُ ﻣِﻦْ ﺳُﻠَﺎﻟَﺔٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ ﻣَﻬِﻴﻦٍ ‏[ ﺍﻟﺴﺠﺪﺓ 7/ ، 8 ]

“yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).” (QS. As-Sajdah [32]: 7-8)

ﺃَﻟَﻢْ ﻧَﺨْﻠُﻘْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ ﻣَﻬِﻴﻦٍ ‏[ ﺍﻟﻤﺮﺳﻼﺕ 20/ ]
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina [air mani]?” (QS. Al-Mursalat [77]: 20)

Adapun redaksi ayat yang artinya “Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari diri kalian sendiri” maksudnya adalah: Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri.
Allah swt menyebutkan nikmat-nikmatNya atas hambaNya, bahwa Dia telah menciptakan bagi mereka dari diri-diri mereka isteri-isteri dari jenis dan bentuk mereka. Jika saja Dia ciptakan isteri-isteri mereka tersebut dari jenis lain, niscaya tidak akan tercapai ketenangan, cinta, dan kasih sayang. Akan tetapi merupakan rahmat Allah swt menciptakan keturunan Adam (dalam bentuk) laki-laki dan perempuan, dan menjadikan yang perempuan sebagai pasangan bagi yang laki-laki. (Tafsir Ibn Katsir, vol IV, hlm 586)

Sampai di sini jelas ?"
Bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang saya paparkan di atas bukan merupakan dalil untuk bisa mengatakan bahwa urusan jodoh sudah di tetapkan oleh Allah swt.
Adapun dari hadits, tidak ditemukan yang secara sharih menunjukkan hal tersebut. Yang ada adalah hadits-hadits yang menyebutkan di tetapkannya empat perkara bagi janin setelah usia kandungan melewati empat puluh hari ke-tiga, yaitu: ajal, rizqi, amal perbuatan, dan bahagia atau sengsara di dunia. Tidak disebutkan di situ ketetapan jodoh atau pasangannya.

Syari'at menghendaki Manusia Memilih Sendiri Jodohnya
Berikut ini nash-nash yang menunjukkan bahwa jodoh adalah perkara ikhtiyari, bukan merupakan qadha’ Allah swt, kecuali pasangan Adam as dan Hawa di atas, dan pasangan-pasangan tertentu yang tidak diketahui.
Nikah adalah amal shalih, syara’ memerintahkan kepadanya dan melarang dari ber-tabattul (sengaja membujang selamanya)

ﻋﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﻣﻦ ﺃﺣﺐ ﻓﻄﺮﺗﻲ ﻓﻠﻴﺴﺘﻦ ﺑﺴﻨﺘﻲ ﻭﻣﻦ ﺳﻨﺘﻲ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ . ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ ﻗﺎﻝ ﺣﺴﻴﻦ ﺳﻠﻴﻢ ﺃﺳﺪ : ﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ
Dari Ubaid bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang menyukai fitrahku hedaknya ia bersunnah dengan sunnahku, dan termasuk sunnahku adalah menikah.” (HR. Abu Ya’la – Husain Salim Asad: rijalnya terpercaya)

ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻄﺎﻉ ﻣﻨﻜﻢ ﺍﻟﺒﺎﺀﺓ ﻓﻠﻴﺘﺰﻭﺝ ﻓﺈﻧﻪ ﺃﻏﺾ ﻟﻠﺒﺼﺮ ﻭﺃﺣﺼﻦ ﻟﻠﻔﺮﺝ ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻄﻊ ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺑﺎﻟﺼﻮﻡ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻪ ﻭﺟﺎﺀ . ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻟﻤﺴﻠﻢ

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah saw bersabda: “Wahai para pemuda, siapa-siapa di antara kalian yang mampu ba’ah (memberi tempat tinggal) hendaknya ia menikah, sungguh nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan siapa-siapa yang belum mampu ba’ah maka hendaknya ia berpuasa, sungguh puasa itu akan menjadi perisai baginya.” (Muttafaq ‘Alayh – lafazh milik Muslim)

ﻋﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻋﻦ ﺳﻤﺮﺓ : ﺍﻥ ﻧﺒﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﺘﺒﺘﻞ . ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ . ﺗﻌﻠﻴﻖ ﺷﻌﻴﺐ ﺍﻷﺭﻧﺆﻭﻁ : ﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ

Dari Samurah ra, bahwa Rasulullah saw melarang dari tabattul (sengaja membujang untuk selamanya). (HR. Ahmad bin Hambal – Syu’aib Al-Arnauth: rijalnya terpercaya)
Maka di sini manusia di beri pilihan antara melakukannya atau meninggalkannya dengan konsekwensinya masing-masing. Dengan menikah berarti melakukan sunnah Rasulullah saw, dan dengan ber-tabattul (sengaja membujang selamanya) berarti seseorang akan mendapatkan dosa.

SHARE SEBANYAK-BANYAKNYA...!!!"
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.., Amiiin...

Sumber : Dambacinta.blogspot.com
Situs Blog : Himpiks.blogspot.com
Penyusun: TOHIR MUHAMAD

Kamis, 03 Agustus 2017

Dari santri untuk negeri: NU TETAP DI HATI NKRI HARGA MATI

Jasa-Jasa Ulama dalam Kemerdekaan Indonesia
Dalam perjuangan kemerdekaan, peran ulama tak dapat diabaikan. Setidaknya ada enam jasa utama yang telah diberikan para ulama untuk perjuangan kemerdekaan.

Pertama, menyadarkan rakyat akan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan penjajah. Di berbagai pesantren, madrasah, ceramah, organisasi, dan pertemuan lainnya, para ulama menanamkan kesadaran di hati rakyat akan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan penjajah tersebut.
Pengaruh para ulama diakui oleh penjajah. Thomas S. Raffles, Letnan Gubernur EIC yang memerintah pada 1811-1816 di Indonesia berkata, "Karena mereka begitu dihormati, maka tidak sulit bagi mereka untuk menghasut rakyat agar memberontak, dan mereka menjadi alat paling berbahaya di tangan penguasa pribumi yang menentang kepentingan pemerintah kolonial. 'Pendeta Islam' itu ternyata merupakan golongan yang paling aktif dalam setiap peristiwa pemberontakan. Mereka umumnya berdarah campuran antara orang Arab dan penduduk pribumi, dalam jumlah besar berkeliling dari negara satu ke negara lain, di pulau-pulau Timur. Akibat intrik dan hasutan mereka, pemimpin pribumi biasanya dikerahkan untuk menyerang atau membunuh orang Eropa, yang mereka anggap sebagai kafir dan pengacau."

Kedua, memimpin gerakan non kooperatif pada penjajah Belanda. Para ulama di masa penjajahan banyak mendirikan pesantren di daerah-daerah terpencil, untuk menjauhi bangsa penjajah yang banyak tinggal di kota.
Ketika Belanda, di masa revolusi, mempropagandakan pelayanan perjalanan haji dengan ongkos dan fasilitas yang dapat dijangkau oleh kaum Muslim di daerah jajahannya, KH Hasyim Asy'ari —pemimpin para ulama di Jawa—menentang. Beliau mengeluarkan fatwa bahwa pergi haji dalam masa revolusi dengan menggunakan kapal Belanda hukumnya haram.
Ketika posisi Belanda sulit dalam Perang Dunia II, mereka meminta orang-orang Indonesia masuk militer Belanda dengan dalih untuk mempertahankan Indonesia melawan musuh Jepang. Waktu itu Kiai Hasyim mengeluarkan fatwa yang terkenal, yaitu mengharamkan masuk menjadi tentara Belanda atau bekerjasama dengan Belanda dalam bentuk apapun.
Setiap bujukan agar Kiai Hasyim tunduk dan mendukung Belanda selalu gagal dilakukan. Bahkan tawaran Belanda yang akan menganugerahkan bintang jasa terbuat dari perak dan emas pada 1937 ditolaknya. Gerakan non kooperatif pada penjajah itu juga dilakukan dan dipimpin oleh ulama-ulama lainnya.

Ketiga, mengeluarkan fatwa wajibnya jihad melawan penjajah. Fatwa jihad ini sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan semangat perlawanan. Perang melawan penjajah dianggap jihad fi sabîlillah, yakni perang suci atau perang sabil demi agama
Ajaran perang suci ini muncul di Aceh paling awal abad ke-17, dibangkitkan oleh para guru agama pada masa krisis, yang terparah pada akhir abad ke-19. Salah satu guru agama di tengah medan perang, Syaikh Abbas Ibnu Muhammad, mengatakan dalam Tadhkirat ar-Rakidin—ajaran utama tahun 1889—bahwa Aceh merupakan Dar-al-Islam, kecuali daerah yang diperintah Belanda dan menjadi Dar-al-Harb. Jihad merupakan kewajiban moral (fardu ain) orang Islam, termasuk wanita dan anak-anak, berperang untuk mengembalikan tanah yang dikuasai orang kafir kepada Dar-al-Islam.
Perang Diponegoro atau Perang Jawa dapat berkobar lima tahun (1825-1830) juga karena alasan serupa. Dalam proklamasi dan permintaan dukungannya pada ulama, bangsawan, dan masyarakat Jawa, Pangeran Diponegoro—pangeran yang juga ulama—menekankan bahwa ia adalah pemimpin 'perang sabil', perang suci, untuk mengusir Belanda yang tidak beriman dari Jawa. Ia menyurati ulama dan pemimpin di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menghimbau mereka "untuk ikut melawan Belanda di seluruh daerah untuk mengembalikan kedudukan tinggi kerajaan berdasar agama yang benar (ngluhurken agami Islam)". Dalam menyebarkan fatwa jihad itu, Diponegoro dibantu oleh Kiai Mojo, Kiai Besari, dan ulama-ulama lainnya.
Setelah penjajahan Jepang berakhir dengan kekalahannya pada Perang Dunia II, Belanda dan pasukan Sekutu berusaha menjajah Indonesia lagi. Saat itu, Resolusi Jihad yang dikeluarkan para ulama NU, sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan perlawanan rakyat terhadap Belanda dan Sekutu. Resolusi ini bermula dari fatwa KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya, yang kemudian dikokohkan pada Muktamar NU XVI di Purwokerto 26-29 Maret 1946.
Resolusi Jihad menyebutkan bahwa berperang melawan penjajah adalah kewajiban fardu ain bagi orang yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk atau kedudukan musuh. Fardu ain itu baik bagi lelaki, perempuan, maupun anak-anak, bersenjata atau tidak. Dan bagi orang yang di luar jarak 94 km (jauh), kewajiban berperang itu menjadi fardu kifayah. Cukup dikerjakan oleh sebagian saja.
Keberhasilan pertempuran Hari Pahlawan 10 Nopember 1945 di Surabaya tak lepas dari Resolusi Jihad ini. Selain itu, Perang Paderi, Perang Aceh, Pemberontakan Petani di Banten, Pemberontakan Rakyat Singaparna di Jawa Barat, dan banyak peristiwa lainnya, juga dipicu oleh fatwa jihad dari para ulama.

Keempat, memobilisasi dan memimpin rakyat dalam perjuangan fisik melawan penjajah. Banyak ulama yang menjadi pemimpin perlawanan, seperti Pangeran Diponegoro, Fatahillah, Imam Bonjol, Teungku Cik Ditiro, KH Hasyim Asy’ari, KH Abbas Buntet, KH Zainal Mustafa, dll.
Kiai Hasyim Asy’ari sebagai pemimpin tertinggi Masyumi membentuk laskar-laskar rakyat untuk mendapat latihan ketentaraan dan memanggul senjata dengan metode baru. Mereka dilatih secara militer untuk merebut kemerdekaan. Maka terbentuklah Hizbullah untuk para pemuda dengan semboyan, “Alâ Inna Hizbullâhi hum al-ghâlibûn,” “Ingatlah, sesungguhnya golongan Allahlah golongan yang menang,” dan laskar Sabilillah untuk umumnya para kiai, lelaki, dan wanita, dengan semboyan, “Waman yujâhid fî sabîlillâh,” “Mereka yang berjuang di jalan Allah.”
Dan satu barisan lagi bernama laskar Mujahidin yang menyerupai pasukan maut, yang tak takut mati. Laskar ini membawa semboyan, “Walladzîna jâhadû fînâ lanahdiyannahum subulanâ”. “Mereka yang berjuang di jalan-Ku, akan Akau tunjukkan mereka jalan-jalan-Ku.” Mereka yang bergabung dalam laskar-laskar ini mencapai puluhan ribu orang di seantero Indonesia. Di setiap daerah, mereka dipimpin para ulama. Pesantren-pesantren menjadi markasnya, termasuk Tebuireng, Sidogiri, Lirboyo, dan Gontor. Panglima Hizbullah adalah KH Zainul Arifin, dan Panglima Sabilillah adalah KH Masykur. Laskar-laskar ini berperan sangat penting dalam perang kemerdekaan melawan Belanda.

Kelima, menyerukan persatuan membela kemerdekaan RI yang diproklamasikan Soekarno-Hatta. Para ulama yang dipimpin Kiai Hasyim Asy’ari memfatwakan kewajiban mempertahankan kemerdekaan RI. Dan pada 1954, sebuah Musyawarah Alim Ulama Indonesia (NU) di Cipanas mengambil keputusan bahwa Presiden Soekarno adalah Waliyyul Amri Dharûrî bisy-Syaukah, artinya pemegang pemerintahan yang punya cukup kewibawaan dipatuhi oleh pejabat dan rakyat.

Keenam, berperan aktif dalam mengisi awal kemerdekaan. Sebelum kemerdekaan para ulama ikut mempersiapkan kemerdekaan, termasuk di BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia). Dan pada awal kemerdekaan, banyak ulama yang aktif di pemerintahan atau parlemen. Dan juga tak terhitung para ulama yang berjuang lewat organisasi dan pendidikan.
Jasa Para Ulama Kurang Dihargai
Menurut sejarawan Ahmad Mansur Suryanegara, “Setelah Indonesia merdeka, ada dua kekuatan yang disepelekan masyarakat. Setelah perang selesai, ada dua kekuatan, yaitu ulama dan militer yang tidak dianggap berperan dalam menegakkan NKRI… ketika Proklamasi kekuatan militer dari Islam itu luar biasa besarnya. Bung Karno sendiri ketika pidato Proklamasi tanggal 9 Ramadan 1364 H/17 Agustus 1945, kalau tanpa dukungan ulama tidak akan berani… Dan Hasyim Asy’ari waktu juga bilang bahwa presiden pertamanya adalan Bung Karno, dan itu disetujui angkatan laut Jepang.”
Dengan jasa ulama yang sedemikian, ternyata masih relatif sedikit para ulama yang mendapat gelar pahlawan atau tertulis dalam sejarah kemerdekaan. Padahal tanpa jasa para ulama sebagai pemimpin agama dan masyarakat, mustahil perjuangan kemerdekaan akan dapat dibangkitkan dan didukung luas oleh rakyat.
Kemerdekaan bukan hanya hasil dari usaha para bangsawan, tokoh nasionalis terpelajar, dan tentara, namun juga hasil besar dari usaha para ulama. Kemerdekaan bukan hanya hasil perundingan, tulisan, orasi, dan organisasi para tokoh nasionalis. Para ulama telah mengawali dan mendukung perjuangan itu.
Karenanya, sudah selayaknya perjuangan para ulama lebih dihargai dengan penulisan ulang sejarah dan penganugerahan bintang kepahlawanan. Baik ulama yang sudah terkenal, maupun yang belum terkenal, sama-sama berhak dihargai jasa kepahlawanannya bagi bangsa dan negara. Sebagaimana kata Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.”

Oleh : Syamsu-l Arifyn Munawwir
Admin03
Sumber: santricendikia.com
Himpiks.blogspot.com

Sabtu, 29 Juli 2017

MARKONAH MENCARI PEMUDA TAMPAN DI PANTAI PATIMBAN


Manusia itu makhluk ciptaan ALLAH yang paling baik, tampan, cantik parasnya dan sempurna bentuknya.
Kepada manusia diberikan-Nya akal dan di persiapkan untuk menerima bermacam ilmu pengetahuan dan kepandaian agar sanggup menguasai ilmu alam semesta ini
Terkadang manusia lupa akan dasar perbedaannya dan mengira bahwa dia tidak berbeda dengan yang lainnya.
Lalu ia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan akal yang sehat dan tidak sesuai dengan fitrahnya. Dikumpulkannya perhiasan dunia dan apa saja yang sanggup dicapainya untuk memenuhi hawa nafsunya.
Melupakan semua yang bermanfaat baginya untuk kebahagiaan hidup di hari kemudian dan tidak di hiraukannya apa yang dianjurkan oleh Allah SWT yang akan menyampaikannya kepada kebahagiaan yang kekal abadi.

        SEPENGGAL KISAH ANAK DUSUN

Pada suatu hari bunda, ada seekor kelinci sama lebah..,
Lebahnya galak, kelincinya di gigit. "Terus-terus kelincinya gimana ?"
Berubah jadi besar, kaya balon, tapi banyak bulunya heee....
Bukan, bukan itu konteks alur ceritanya !!!"

Suatu ketika ada gadis manis dari desa sepi yang bakal menjadi kota
MARKONAH namanya....
Lelaki mana yang tidak tertarik dengannya, semua pemuda ingin menjadi pendamping hidupnya
Tapi gadis manis yang cantik itu belum juga memutuskan dengan siapa dia akan menikah.
Dia merasa tidak ada satu pemuda pun yang pantas bersanding dengannya
Semakin lama, si markonah gadis manis yang cantik jelita itu makin bangga dengan kecantikannya.
Dia semakin menyepelekan setiap pemuda yang ingin menjadi pacarnya
Dia bilang "Aku hanya ingin menikah dengan cowok tampan"
Markonah kemudian memutuskan untuk mencari pemuda yang tampan

Suatu ketika, dia berjalan ke sebuah desa pinggir pantai sekedar buat makan-makan di warung ikan bakar atau sekedar santai minum es kelapa muda di tempat lesehan untuk melepas lelah selama aktifitasnya bekerja
Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang nenek tua.
Akhirnya dia berjalan bersama nenek itu
Gadis manis yang ayu jelita bilang ama si nenek tua itu..,
"Nenek., apa kau bisa membantuku menemukan pemuda paling tampan di desa ini ?  "Kata si markonah
Si nenek tua menatapnya sambil tersenyum pada gadis manis itu
"Hai perempuan cantik, apa kamu sudah pernah melihat pemuda paling tampan sepanjang hidupmu yang pernah kamu jumpai ?"
"Si gadis manis itu menggelengkan kepala dan langsung terdiam
Tidak selesai di situ, "Si nenek tua kembali bertanya, "Jika begitu, bagaimana kau bisa mendapatkan pemuda yang paling tampan sementara kamu juga belum pernah melihatnya?"
Markonah diam saja mendengar pertanyaan si nenek.
Keduanya terus berjalan beriringan
Mereka melewati sebuah kampung yang terlihat sangat subur dengan pertaniannya yang tak jauh pula dari tempat pesisir pantai utara patimban, di mana banyak perahu bersandar selepas berlayar mencari ikan di tengah laut.
"Perempuan cantik itu bertanya, "Menurut nenek, apakah di kampung ini ada pemuda yang paling tampan ?" Sebut saja kampung KALEN CABANG
"Pertanyaanmu aneh sekali nak.,
Aku baru saja melewati kampung ini dan aku tidak tahu apakah ada pemuda tampan di sini. Tapi menurutku, semua pemuda itu tampan tinggal bagaimana kamu menilainya
Perempuan cantik itu hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan nenek tua itu.,
Mereka kembali meneruskan perjalanan
Baru setengah perjalanan, mereka bertemu dengan sekumpulan pemuda yang sedang nongkrong di warung kopi
Perempuan itu berbisik, "Apakah di antara pemuda itu ada yang paling tampan menurut nenek ?"
Nenek menjawab, "Aku semakin tidak mengerti dengan jalan pikiranmu nak,
Bukankah semua pemuda itu tampan ?"
Tak di sangka, nenek itu memaparkan QS At-Tiin ayat 4 yang artinya: "Sesungguhnya Kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"
Sedangkan obyek yang allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna mungkin dari anggota badannya yang serasi dan tegak, tidak kehilangan sesuatu yang di butuhkannya baik lahir maupun batin dan mustahil baginya ada cela
Yang mengatakan manusia ini jelek, manusia itu banyak kekurangannya
Itu dari manusia sendiri yang mengatakannya
Karena jelas dalam al qur'an allah menciptakan manusia dengan sebaik mungkin.

Lalu si nenek melanjutkan pembicaraannya dan sambil menunjuk ke aran pemuda-pemuda yang lagi pada asik ngopi di warung
mereka banyak yang menyukaimu tuh...,
Cepatlah memilih dan menikah, "kata si nenek.
Gadis manis yang ngaku paling cantik itu diam dan tidak menjawab sepatah kata pun mengenai komentar si nenek.
Lalu mereka terus melanjutkan perjalanan demi perjalanan sampai bertahun lamanya hingga akhirnya sampailah keduanya di sebuah hamparan tanah luas yang gersang di sekitar pesawahan KLUWUNG
"Nenek, bagaimana mungkin aku dapat menemukan pemuda tampan di hamparan sawah yang gersang ini ?" tanya si gadis manis yang cantik itu
"Nenek memandangnya, "Jikapun ada pemuda tampan di sini, mereka tentu takkan menoleh kepadamu
Wajahmu sudah tak lagi cantik dan kau sudah item dan keriput lama hidup di pesisir patimban "kata si nenek sambil mengeluarkan sebuah cermin.
Tanpa di sadari, si gadis manis yang cantik itu kini sudah menjadi item dan tua. Perjalanan yang di lakukan dengan si nenek telah memakan waktu puluhan tahun dan menyedot kecantikannya.
Ternyata, eeeeh ternyata.....
Si nenek itu malaikat yang berusaha menyadarkan gadis manis yang ngakunya sò paling cantik

Jika ada yang menunda suatu pernikahan hanya karena ingin mencari sosok impian yang ideal menurutnya sendiri, berhati-hatilah karena bisa jadi dia akan kehilangan semuanya.
Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍْ ﺷَﻴْﺌﺎً ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَّﻜُﻢْ ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥ ﺗُﺤِﺒُّﻮﺍْ ﺷَﻴْﺌﺎً ﻭَﻫُﻮَ ﺷَﺮٌّ ﻟَّﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻻَ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ‏( ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : 216 ‏)
Artinya; Dan boleh jadi apa yang kamu benci itu, sebenarnya adalah baik bagi kamu, dan boleh jadi apa yang kamu cintai itu, sebenarnya adalah buruk buat kamu.
Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.


                      Penyusun: TOHIR MUHAMAD  

Viral !!! Terdapat Nama UAS (Ustad Abdul Somad) Di Uang Dua Puluh Ribu

  Tak di sangka, pria yang sehari hari keliling berjualan aqua ini mendapati uang yang dia terima dari pembelinya terdapat nama UAS (Ustad A...